JAWABAN SOAL-SOAL
STUDI LAPANGAN BATAN
FISIKA
1 1. Apa yang dimaksud dengan reaksi nuklir?
Jawab :
Reaksi Nuklir adalah sebuah proses di mana
dua nuklir atau partikel nuklir bertubrukan, untuk memproduksi hasil yang berbeda dari produk
awal. Pada prinsipnya sebuah reaksi dapat melibatkan lebih dari dua partikel
yang bertubrukan, tetapi kejadian tersebut sangat jarang. Bila
partikel-partikel tersebut bertabrakan dan berpisah tanpa berubah (kecuali
mungkin dalam level energi), proses ini disebut tabrakan dan bukan sebuah reaksi.
2 2. Secara umum reaksi nuklir dapat dibedakan menjadi reaksi
fusi dan fisi. Jelaskan apa yang dimaksud dengan reaksi fusi dan reaksi fisi!
Jawab :
Fusi Nuklir (reaksi termonuklir) adalah sebuah proses saat dua inti
atom bergabung, membentuk inti atom yang lebih besar dan
melepaskan energi. Fusi nuklir adalah sumber energi yang menyebabkan bintang bersinar, dan Bom Hidrogen meledak.
Reaksi fisi adalah reaksi
pembelahan nuklida radioaktif menjadi nuklida-nuklida dengan nomor atom
mendekati stabil. Pembelahan nuklida ini disertai pelepasan sejumlah energi dan
sejumlah neutron.
3 3. Energi nuklir didefinisikan sebagai energi yang
dibebaskan dalam proses reaksi nuklir, seperti dalam reaksi fisi. Darimanakah
sumber energi Nuklir tersebut?
Jawab :
Secara umum,
energi nuklir dapat dihasilkan melalui dua macam mekanisme, yaitu pembelahan
inti atau reaksi fisi dan penggabungan beberapa inti melalui reaksi fusi.
4 4. Jelaskan apa yang dimaksud dengan Bom Nuklir, Bom Fisi,
dan Bom Fusi!
Jawab :
Bom Nuklir / Bom fisi / Bom Atom / Bom-A membuat ledakan dahsyat
karena ada reaksi fisi atau reaksi pembelahan atom unsur uranium. Unsur uranium
memecah-mecahkan dirinya sehingga menimbulkan energy yang besar melebihi
ledakan dari 500.000 dinamit. Salah satu tipe senjata
nuklir adalah bom fisi (tidak sama dengan bom fusi), biasanya juga dikenal dengan nama lain bom atom adalah reaktor fisi yang didesain
untuk melepaskan sebanyak mungkin energi dalam waktu sesingkat mungkin, energi
yang terlepas ini akan menyebabkan reaktornya meledak dan akhirnya reaksi
rantainya berhenti. Pengembangan senjata nuklir merupakan penelitian lanjutan
dari fisi nuklir yang dilakukan oleh Militer A.S. selama Perang
Dunia II
5 5. Reaktor nuklir adalah sebuah sistem tempat mengontrol dan
mempertahankan terjadinya reaksi Nuklir berantai. Sebutkan komponen-komponen
Reaktor Nuklir!
Jawab :
c.
Reflektor, berfungsi memantulkan
kembali neutron.
d.
Pendingin, berupa bahan gas atau
logam cair untuk mengurangi energi panas dalam reactor.
e.
Batang kendali, berfungsi menyerap
neutron untuk mengatur reaksi fisi.
f.
Perisai, merupakan pelindung dari
proses reaksi fisi yang berbahaya.
6 6. Bahan bakar Reaktor Nuklir saat ini adalah nuklida U-235
yang bisa ditambang dari alam. Jelaskan beberapa proses tahapan dalam pembuatan
bahan bakar Reaktor Nuklir!
Jawab :
a.
Penambangan dan
Penggilingan
Uranium dapat ditambang melalui teknik terbuka (open cut)
atau teknik terowongan (underground) tergantung pada kedalaman batuan uranium
yang diketemukan. Biji uranium hasil penambangan selanjutnya dikirim ke pabrik
pengolah biji di dekat tambang. Di pabrik ini, biji uranium dihancurkan secara
mekanik, dan uranium dipisahkan dari mineral lainnya melalui proses kimia
menggunakan larutan asam sulfat. Hasil akhirnya berupa konsentrat uranium
oksida (U3O8) yang sering disebut kue kuning (Yellow Cake), meskipun dalam
banyak hal berwarna kecoklatan.
b.
Pemurnian dan Konversi
Yellow Cake diubah menjadi serbuk uranium dioksida (UO2)
berderajat nuklir. UO2 ini kemudian dikonversi lagi ke dalam bentuk gas uranium
hexafluoride (UF6). Konversi UO2 menjadi UF6 dilakukan dalam dua langkah
proses, yaitu :
Ø mereaksikan UO2 dengan asam anhydrous HF hingga menjadi
uranium tetrafluorida (UF4).
Ø UF4 direaksikan dengan gas F2 sehingga terbentuk UF6.
c.
Pengkayaan
Mayoritas PLTN memerlukan uranium diperkaya sebagai bahan
bakarnya. Pengkayaan uranium adalah proses meningkatkan kadar U-235 dalam bahan
bakar uranium dari 0,7% (kadar U-235 dalam uranium alam) menjadi sekitar 3 – 5%
atau lebih. Proses pengkayaan membuang sekitar 85%
U-238 melalui proses pemisahan gas UF6 ke dalam dua aliran, yaitu aliran uranium
yang telah diperkaya yang akan dipergunakan umpan proses fabrikasi bahan bakar,
dan aliran buangan (tailing) berupa aliran uranium miskin U-235 yang disebut uranium
deplesi (kadar U-235 kurang dari 0,25%). Ada 2 metode pengkayaan uranium, yaitu :
Ø metode difusi :
gas UF6 dialirkan ke membran berpori. Oleh karena lebih ringan maka atom U-235
akan berdifusi lebih cepat dibanding atom U-238, sehingga gas UF6 yang lolos
akan mengandung U-235 lebih banyak. Untuk mencapai tingkat pengayaan U-235
antara 3–5%, diperlukan sekitar 1400 kali pengulangan proses.
Ø metode sentrifugasi : gas UF6 diputar dengan kecepatan sudut
tinggi dalam sebuah tabung panjang dan ramping (1–2 m panjang, 15-20 cm
diameter). Gaya sentrifugal akan melemparkan isotop U-238 yang lebih berat
menjauh dari pusat rotasi, sedangkan isotop U-235 yang lebih ringan akan
terkonsentrasi di pusat rotasi.
d.
Fabrikasi Bahan Bakar
Fabrikasi bahan bakar diawali dengan proses konversi UF6 yang
telah diperkaya menjadi serbuk uranium dioksida (UO2) yang kemudian dibentuk
menjadi pil-pil (pelet) silinder melalui pengepresan dan diteruskan dengan
pemanggangan dalam suasana gas hidrogen pada temperatur tinggi (1700oC)
hingga membetuk pelet UO2 berderajat keramik yang rapat dan kuat. Pelet-pelet UO2yang memenuhi persyaratan
kualitas kemudian dimasukkan ke dalam sebuah selongsong dari bahan paduan
zirconium (zircalloy). Setelah kedua ujung selongsong ditutup dan dilas, batang
bahan bakar (fuel rod) disusun membentuk suatu perangkat bakar (fuel assembly).
e.
Penyimpanan Sementara
Bahan Bakar Bekas
Bahan bakar bekas sangat radioaktif serta mengeluarkan
banyak panas. Bahan bakar bekas ini disimpan dalam kolam khusus di dekat
reaktor untuk menurunkan panas maupun radioaktivitas. Air di dalam kolam
berfungsi sebagai penghalang terhadap radiasi dan pemindah panas dari baban
bakar bekas. Alternatif lain, setelah tingkat
radioaktivitas dan pemancaran panas bahan bakar bekas menurun drastis, bahan
bakar bekas dapat dikeluarkan dari kolam penyimpanan dan selanjutnya disimpan
dengan cara kering.
f.
Reprocessing (Olah
Ulang)
Bahan bakar bekas masih mengandung sekitar 96% (480 kg)
uranium dengan kandungan bahan fisil U-235 kurang dari 1%. Kemudian 3% (15 kg)
dari bahan bakar bekas berupa produk fisi yang dapat dikategorikan sebagai
limbah aktivitas tinggi, dan 1% (5 kg) sisanya berupa plutonium (Pu) yang
diproduksi selama bahan bakar berada di dalam reaktor dan tidak mengalami
pembakaran.
Pemisahan uranium dan plutonium dari produk fisi dilakukan
dengan memotong elemen bakar kemudian melarutkannya ke dalam asam. Hasil
uranium ini dikonversi kembali menjadi uranium hexaflourida untuk dilakukan
pengkayaan. Ada juga plutonium yang dicampur dengan uranium diperkaya untuk
menghasilkan bahan bakar MOX (Mixed Oxide).
g.
Vitrifikasi
Limbah radioaktivitas tinggi dari proses olah ulang dapat
dikalsinasi menjadi serbuk kering yang kemudian dimasukkan ke dalam borosilikat
(pyrex) untuk immobilisasi limbah. Bahan gelas tersebut kemudian dituangkan ke
dalam tabung stainless steel, masing-masing sebanyak 400 kg limbah gelas.
Pengoperasiaan reaktor 1000 MWe selama satu tahun akan menghasilkan limbah
gelas tersebut sebanyak 5 ton atau sekitar 12 tabung stainless setinggi 1,3
meter dan berdiameter 0,4 meter. Setelah diberi pelindung radiasi yang sesuai,
limbah yang sudah diproses ini kemudian diangkut ke tempat penyimpanan limbah.
h.
Pembuangan Akhir
Limbah
Pembuangan akhir limbah adalah penyimpanan lestari limbah
radioaktivitas tinggi yang telah digelasifikasi dan disegel dalam tabung
stainless steel, dan juga penyimpanan lestari bahan bakar bekas yang telah
melalui proses pendinginan yang cukup dan telah disegel dalam wadah atau
“canister” terbuat dari logam tahan korosi seperti tembaga atau stainless
steel. Limbah-limbah tersebut dikubur di batuan stabil dalam tanah dengan
kedalaman 500 m di batuan dasar (bed rock).
7 7. Jelaskan proses pembangkitn listrik PLTN!
Jawab :
Prinsip kerja
PLTN hampir mirip dengan cara kerja pembangkit listrik tenaga uap (PLTU)
berbahan bakar fosil lainnya. Jika PLTU menggunakan boiler untuk menghasilkan
energi panasnya, PLTN menggantinya dengan menggunakan reaktor nuklir. PLTN
juga memiliki prinsip kerja yaitu di dalam reaktor terjadi reaksi fisi bahan
bakar uranium sehingga menghasilkan energi panas, kemudian air di dalam reaktor
dididihkan, energi kinetik uap air yang didapat digunakan untuk memutar turbin
sehingga menghasilkan listrik untuk diteruskan ke jaringan transmisi. PLTN itu aman menurut BATAN. Sistem
keselamatan PLTN menjamin radiasi dan zat radioaktif yang dihasilkan dari
reaksi nuklir tetap berada dalam reaktor nuklir. Selain itu, sistem pertahanan
reaktor nuklir berlapis. Lapisannya itu sebagai berikut:
a.
Dinding
gedung reaktor.
b.
Bejana
pengungkung.
c.
Dinding
pelindung.
d.
Prisai
biologis beton
8 8. Amankah PLTN itu? Bagaimana keselamatan PLTN?
Jawab :
Tugas
utama keselamatan reaktor adalah mencegah terlepasnya zat-zat
radioaktif ke lingkungan baik dalam keadaan operasi normal, gangguan maupun
kecelakaan. Tugas ini dilakukan oleh sistem keselamatan raktor. Filosofi
keselamatan reaktor adalah “gagal selamat”, artinya : bila reaktor beroperasi tidak normal, system
keselamatan segera mematikan reaktor dan mengambil tindakan pengamanan secara
otomatis. Tujuannya adalah elemen bakar selalu memperoleh pendinginan yang
cukup sehingga integritasnya selalu terjaga dan pelepasan zat radioaktif terhindarkan.
Keandalan yang tinggi ini dicapai dengan jalan:
a.
Kontrol kualitas yang ketat setiap
komponen reaktor dari pembuatan sampai pemasangan dengan pengesetan
berulang-ulang dengan berbagai cara.
b.
Inspeksi kontinyu selama beroperasi.
c.
Didesain dengan prinsip ganda : diversiter
dan redudan. Diversiter artinya beberapa sistem yang berbeda dengan tugas yang
sama. Redudan artinya perangkap sistem dan komponen.
d.
Analisis keselamatan yang berisi
tanggapan reaktor terhadap gangguan dan kecelakaan yang mungkin terjadi
termasuk resikonya.
Sistem keselamatan instrinsik :
sistem keselamatan yang befungsi dengan sendirinya akibat sifat fisis alami
yang dimilikinya (inheren). Contohnya moderator air, bila karena suatu gangguan
suhunya naik, massa jenisnya menjadi turun, akibat selanjutnya daya moderasi
turun dan reaksi fisi berkurang atau daya reaktor turun. Sistem keselamatan teknis :
sistem-sistem yang ditambahkan pada desain reaktor sebagai “back-up”. Contoh :
·
Sistem proteksi reaktor : mematikan
reaktor dan menghidupkan sistem keselamatan yang lain.
·
Sistem isolasi pendingin.
·
Sistem pendigin teras darurat.
·
Sistem penghalang radiasi.
·
Penyedia daya darurat
Dalam teknologi reaktor dikenal
istilah sistem keselamatan berlapis yaitu lapisan penghalang terlepasnya zat
radioaktif ke lingkungan. Contoh : kristal bahan bakar, kelongsong elemen bakar,
bejana tekan, bejana keselamatan, sistem penahan gas dan cairan aktif, perisai
biologis, gedung reactor, sistem tekanan negative.
KIMIA
1 1. Apa perbedaan reaksi nuklir dengan reaksi kimia?
Jawab :
REAKSI NUKLIR
|
REAKSI KIMIA
|
Terjadi perubahan pada susunan inti
atom, berarti terbentuk unsur baru.
|
Tidak terjadi perubahan pada susunan
inti, hanya terjadi pengelompokan atom.
|
Terjadi
perubahan massa atom yang diubah menjadi energi.
|
Tidak terjadi perubahan massa atom.
|
Melibatkan sejumlah proses-proses tunggal.
|
Melibatkan sejumlah makroskopis zat2
yang mengalami reaksi.
|
Energi dinyatakan per inti transformasi (per partikel).
|
Energi dinyatakan per mol atau per gram.
|
Energi yang dibebaskan besar.
|
Energi yang dibebaskan kecil.
|
Reaksi-reaksi
menyangkut nuklida tertentu
|
Reaksi-reaksi
menyangkut campuran isotop.
|
2 2. Jelaskan apa yang dimaksud dengan atom, isotop, nuklida,
unsur, unsur radioaktif, radioaktifitas, dan waktu paruh!
Jawab :
·
Kata atom berasal dari kata A
yang artinya tidak dan Temnein yang artinya dapat dibagi atau dibelah. Jadi, atom adalah bagian terkecil dari suatu zat / unsur
yang tidak dapat dibagi-bagi lagi dengan cara reaksi kimia biasa. Atom disebut juga sebagai suatu satuan dasar materi, yang terdiri atas inti
atom serta elektron bermuatan negatif yang mengelilinginya. Inti atom terdiri
atas proton yang bermuatan positif, dan neutron yang bermuatan netral (kecuali pada inti atom Hidrogen-1, yang tidak memiliki neutron).
·
Isotop adalah bentuk dari unsur yang nukleusnya memiliki nomor
atom yang sama,tetapi jumlah proton di nukleus - dengan massa
atom yang berbeda karena mereka memiliki jumlah neutron yang berbeda.
·
Nuklida adalah istilah yang digunakan
untuk menunjukkan inti atom dari isotop tertentu. Kekhasan nuklida ditentukan
oleh jumlah proton dan jumlah neutron yang membentuknya.
Pada saat ini, di
alam terdapat lebih dari 3000 nuklida, hanya 280 nuklida diantaranya yang stabil, yang lain tidak. Nuklida
yang tidak stabil mengalami peluruhan atau transformasi radioaktif (perubahan
inti secara spontan) sampai terbentuk nuklida yang stabil. Kestabilan inti
dapat ditentukan oleh perbandingan jumlah proton dan neutron dalam nuklida tersebut.
Macam-macam nuklida:
a) Isotop:
Nuklida yang mempunyai jumlah proton sama
tetapi jumlah neutron berbeda. Contoh: dan
b) Isobar:
Nuklida yang mempunyai jumlah proton dan
neutron sama tetapi jumlah proton berbeda. Contoh:
dan
c) Isoton:
Nuklida yang mempunyai jumlah neutron
sama. Contoh: dan
·
Unsur adalah sekelompok
atom yang tidak
dapat diuraikan lagi menjadi zat lain yang lebih sederhana
dengan reaksi kimia biasa.
·
Unsur radioaktif adalah zat/unsur yang
mengandung inti atom yang tidak stabil, sehingga berupaya untuk menjadi stabil
dengan cara berubah menjadi inti atom lain disertai dengan pemancaran
sinar-sinar alfa, beta dan gamma.
Misalnya: Polonium, Radium, Aktinium, Protaktinium, Uranium.
·
Radioaktivitas adalah
peristiwa pemancaran sinar-sinar alfa, beta, dan gamma yang menyertai proses peluruhan inti atom dari suatu unsur radioaktif
·
Waktu paruh adalah waktu yang diperlukan
oleh suatu zat radioaktif untuk meluruh separuhnya dari semula.
3 3. Radiasi yang dipancarkan dari inti atom radioaktif atau
dari inti atom yang mengalami reaksi Nuklir dinamakan radiasi Nuklir. Radiasi
ini terdiri atas partikel alpha, beta, gamma. Jelaskan sifat-sifat partikel
tersebut!
Jawab :
Partikel alpha (α)
·
Terdiri atas inti helium (2 proton dan 2
neutron).
·
Bermuatan listrik positif.
·
Dalam medan listrik dapat dibelokkan ke
arah kutub negatif.
·
Memiliki daya tembus kecil (daya
jangkau 2,8 – 8,5 cm dalam udara).
·
Daya
ionisasi partikel alpha sangat besar, kurang lebih 1000 kali daya ionisasi
partikel beta dan 10.000 kali daya ionisasi sinar-gamma. Karena mempunyai
muatan listrik yang besar, maka partikel alpha mudah dipengaruhi oleh medan
listrik yang ada disekitarnya.
Partikel beta (β)
·
Mempunyai
ukuran dan muatan listrik yang lebih kecil dari partikel alpha.
·
Partikel
beta mempunyai daya tembus lebih besar dari partikel alpha karena ukurannya
lebih kecil (dapat menembus lempeng timbel setebal 1 mm).
·
Daya ionisasinya lebih lemah dari sinar
alfa.
·
Bermuatan listrik negatif, sehingga
dalam medan listrik dibelokkan ke arah kutub positif.
Sinar gamma (γ)
·
Tidak
mempunyai besaran volume dan muatan listrik sehingga dikelompokkan ke dalam
gelombang elektromagnetik.
·
Memiliki daya tembus sangat kuat (dapat
menembus lempeng timbel setebal 20 cm).
·
Daya
ionisasinya di dalam medium sangat kecil
·
Karena tidak bermuatan listrik, maka
sinar gamma tidak terbelokkan
oleh medan listrik yang ada disekitarnya, sehingga daya tembusnya sangat besar.
4 4. Jelaskan bahaya partikel alpha, beta, dan gamma bagi
tubuh kita!
Jawab :
·
Partikel
alfa
Partikel
alpha memiliki daya ionisasi yang besar, sehingga jangkauannya di udara sangat
pendek (beberapa cm) dan dianggap tidak memiliki potensi bahaya eksterna karena
tidak dapat menembus lapisan kulit luar manusia. Oleh karena
itu, partikel alpha tidak berbahaya bagi tanaman, hewan,
atau manusia, kecuali bila zat pemancar alfa tersebut sudah masuk ke dalam
tubuh.
Namun, partikel
alpha mempunyai potensi bahaya radiasi interna yang besar karena radiasi alpha
mempunyai daya ionisasi yang besar sehingga dapat memindahkan sejumlah besar
energi dalam volume yang sangat kecil dari jaringan tubuh dan mengakibatkan
kerusakan jaringan disekitar sumber radioaktif
· Partikel beta
Partikel beta memiliki daya tembus yang jauh lebih tinggi
dari partikel alpha. Daya tembus partikel beta dipengaruhi besar energi.
Partikel beta berenergi tinggi mampu menjangkau beberapa meter di udara dan
dapat menembus lapisan kulit luar beberapa mm. Oleh karena itu, partikel beta
memiliki potensi bahaya radiasi eksterna kecil, kecuali untuk mata.
Partikel beta mempunyai potensi bahaya radiasi interna yang
tingkatannya lebih rendah dari alpha. Karena jangkauan partikel beta didalam
tubuh jauh lebih besar dari partikel alpha di dalam tubuh, maka energi beta
akan dipindahkan dalam volume jaringan yang lebih besar. Kondisi ini mengurangi
keseluruhan efek radiasi pada organ dan jaringan sekitarnya.
Penyinaran langsung dari partikel beta adalah berbahaya karena emisi dari pemancar beta yang
kuat bisa memanaskan atau bahkan membakar kulit. Namun masuknya pemancar beta
melalui penghirupan dari udara menjadi perhatian yang serius karena partikel
beta langsung dipancarkan ke dalam jaringan hidup sehingga bisa menyebabkan
bahaya di tingkat molekuler yang dapat mengganggu fungsi sel. Karena partikel
beta begitu kecil dan memiliki muatan yang lebih kecil daripada partikel alfa
maka partikel beta secara umum akan menembus masuk ke dalam jaringan, sehingga
terjadi kerusakan sel yang lebih parah.
·
Sinar
gamma
Sinar gamma memiliki kemampuan menembus semua organ
tubuh, sehingga mempunyai potensi bahaya radiasi eksterna yang signifikan. Tetapi, sinar gamma memiliki daya ionisasi
yang jauh lebih rendah dibandingkan alpha dan beta, sehingga potensi radiasi
internanya sangat rendah.
Sebagai contoh, radiasi gamma dengan
dosis 2 Sv (200 rem) yang diberikan pada seluruh tubuh dalam waktu 30 menit
akan menyebabkan pusing dan muntah-muntah pada beberapa persen manusia yang
terkena dosis tersebut, dan kemungkinan satu persen akan meninggal dalam waktu
satu atau dua bulan kemudian. Untuk dosis yang sama tetapi diberikan dalam
rentang waktu satu bulan atau lebih, efek sindroma radiasi akut tersebut tidak
terjadi.
BIOLOGI
1 1. Sebut dan jelaskan manfaat radiasi pada bidang:
a.
Medis
(Apakah dapat
menyembuhkan penyakit kaker? Jenis kaker apa stadium berapa? Bagaimana
prosesnya?)
Jawab
:
Di
bidang kedokteran, radioisotop banyak digunakan sebagai alat diagnosis dan alat
terapi berbagai macam penyakit.
1.
Diagnosa
Radioisotop
merupakan bagian yang sangat penting pada proses diagnosis suatu penyakit.
Dengan bantuan peralatan pembentuk citra (imaging devices), dapat dilakukan penelitian proses biologis
yang terjadi dalam tubuh manusia. Dalam penggunaannya untuk diagnosis,
suatu dosis kecil
radioisotop yang dicampurkan dalam larutan yang larut dalam cairan tubuh
dimasukkan ke dalam tubuh, kemudian aktivitasnya dalam tubuh dapat dipelajari
menggunakan gambar 2 dimensi atau 3 dimensi yang disebut tomografi. Salah satu
radioisotop yang sering digunakan adalah technisium-99m, yang dapat digunakan
untuk mempelajari metabolisme jantung, hati, paru-paru, ginjal, sirkulasi darah
dan struktur tulang. Tujuan lain dari penggunaan di bidang diagnosis adalah
untuk analisis biokimia yang disebut radio-immunoassay. Teknik ini dapat
digunakan untuk mengukur konsentrasi hormon, enzim, obat-obatan dan substansi
lain dalam darah.
2.
Terapi
Penggunaan
radioisotop di bidang pengobatan yang paling banyak adalah untuk pengobatan
kanker, karena sel kanker sangat sensitif terhadap radiasi. Sumber radiasi yang
digunakan dapat berupa sumber eksternal, berupa sumber gamma seperti Co-60,
atau sumber internal, yaitu berupa sumber gamma atau beta yang
kecil seperti Iodine-131 yang biasa digunakan untuk penyembuhan kanker kelenjar
tiroid.
3.
Sterilisasi
Peralatan Kedokteran
Dewasa
ini banyak peralatan kedokteran yang disterilkan menggunakan radiasi gamma dari
Co-60. Metode sterilisasi ini lebih ekonomis dan lebih efektif dibandingkan
sterilisasi menggunakan uap panas, karena proses yang digunakan merupakan
proses dingin, sehingga dapat digunakan untuk benda-benda yang sensitif
terhadap panas seperti bubuk, obat salep, dan larutan kimia.
Keuntungan
lain dari sterilisasi dengan menggunakan radiasi adalah proses sterilisasi
dapat dilakukan setelah benda tersebut dikemas dan masa penyimpanan benda
tersebut tidak terbatas sepanjang kemasannya tidak rusak.
Berbagai
jenis radioisotop digunakan untuk mendeteksi (diagnosa) berbagai penyakit
antara lain Teknesium-99 (Tc-99),Talium-201 (TI-201), Iodin-131
(I-131),Natrium-24 (Na-24),Xenon-133 (Xe-133), Fosforus-32 (P-32), dan
besi-59 (Fe-59).
1. Teknetum-99
(Tc-99) yang disuntikkan kedalam pembuluh darah akan akan diserap terutama oleh
jaringan yang rusak pada organ tertentu, seperti jantung, hati dan paru-paru.
Sebaliknya, TI-201 terutama akan diserap oleh jaringan sehat pada organ
jantung. Oleh karena itu, kedua radioisotop itu digunakan bersama-sama untuk
mendeteksi kerusakan jantung.
2. Iodin-131
(I-131) diserap terutama oleh kelenjar gondok, hati dan bagian-bagian
tertentu dari otak. Oleh karena itu, I-131 dapat digunakan untuk
mendeteksi kerusakan pada kelenjar gondok, hati, dan untuk mendeteksi tumor
otak.
3. Iodin-123
(I-123) adalah radioisotop lain dari Iodin. I-123 yang memancarkan sinar
gamma yang digunakan untuk mendeteksi penyakit otak.
4. Natrium-24
(Na-24) digunakan untuk mendeteksi adanya gangguan peredaran
darah. Larutan NaCl yang tersusun atas Na-24 dan Cl yang stabil
disuntikkan ke dalam darah dan aliran darah dapat diikuti dengan mendeteksi
sinar yang dipancarkan, sehingga dapat diketahui jika terjadi penyumbatan
aliran darah.
5. Xenon-133
(Xe-133) digunakan untuk mendeteksi penyakit paru-paru.
6.
Phospor-32 (P-32) digunakan untuk
mendeteksi penyakit mata, tumor, dan lain-lain. Serta dapat pula mengobati
penyakit polycythemia rubavera, yaitu pembentukan sel darah merah yang
berlebihan. Dalam penggunaanya isotop P-32 disuntikkan ke dalam tubuh sehingga
radiasinya yang memancarkan sinar beta dapat menghambat pembentujan sel darah
merah pada sum-sum tulang belakang.
7. Sr-85 untuk
mendeteksi penyakit pada tulang.
8. Se-75 untuk
mendeteksi penyakit pankreas.
9. Kobalt-60
(Co-60) sumber radiasi gamma untuk terapi tumor dan kanker. Karena sel
kanker lebih sensitif (lebih mudah rusak) terhadap radiasi radioisotop daripada
sel normal, maka penggunakan radioisotop untuk membunuh sel kanker dengan
mengatur arah dan dosis radiasi.
10.
Kobalt-60 (Co-60) dan Skandium-137
(Cs-137), radiasinya digunakan untuk sterilisasi alat-alat medis.
11.
Radioisotop fosfor dapat dipakai untuk
menentukan tempat tumor di otak:
-
Ferum-59 (Fe-59) dapat digunakan untuk
mempelajari dan mengukur laju pembentukan sel darah merah dalam tubuh dan untuk
menentukan apakah zat besi dalam makanan dapat digunakan dengan baik oleh
tubuh.
-
Sejak lama diketahui bahwa radiasi
dari radium dapat dipakai untuk pengobatan kanker. Oleh
karena radium-60 dapat mematikan sel kanker dan sel yang sehat maka
diperlukan teknik tertentu sehingga tempat di sekeliling kanker mendapat
radiasi seminimal mungkin.
-
Radiasi gamma dapat membunuh
organisme hidup termasuk bakteri. Oleh karena itu, radiasi gamma digunakan
untuk sterilisasi alat-alat kedokteran.
b.
Pengembangan
Tanaman
(Tanaman apa
saja? Apakah bisa diterapkan pada padi jenis varietas unggul? Apakah aman
dikonsumsi manusia?)
Jawab
:
Dalam
bidang pemuliaan tanaman pembentukan bibit unggul dapat dilakukan dengan
menggunakan radiasi. Misalnya, pemuliaan padi, bibit padi diberi radiasi dengan
dosis yang bervariasi, dari dosis terkecil yang tidak membawa pengaruh hingga
dosis terbesar yang mematikan, (Biji tumbuh). Biji yang sudah diradiasi itu
kemudian disemaikan dan ditanam berkelompok menurut ukuran dosis radiasinya.
Selanjutnya akan dipilh varietas yang dikehendaki, misalnya yang tahan hama,
berbulir banyak dan berumur pendek. Dalam bidang pertanian, radiasi yang
dihasilkan juga digunakan untuk pemberantasan hama dan pemulihan tanaman.
1.
Efisiensi
Pemupukan
Pupuk
harganya relatif mahal dan apabila digunakan secara berlebihan akan merusak
lingkungan, sedangkan apabila kurang dari jumlah seharusnya hasilnya tidak efektif.
Untuk itu perlu diteliti jumlah pupuk yang diserap oleh tanaman dan berapa yang
dibuang ke lingkungan. Penelitian ini dilakukan dengan cara memberi “label”
pupuk yang digunakan dengan suatu isotop,
seperti nitrogen-15 atau phosphor-32. Pupuk tersebut kemudian diberikan pada
tanaman dan setelah periode waktu dilakukan pendeteksian radiasi pada
tanaman tersebut.
2.
Penelitian
Tanaman Varietas Baru
Seperti
diketahui, radiasi pengion mempunyai
kemampuan untuk merubah sel keturunan suatu mahluk hidup, termasuk tanaman.
Dengan berdasar pada prinsip tersebut, maka para peneliti dapat menghasilkan
jenis tanaman yang berbeda dari tanaman yang telah ada sebelumnya dan sampai
saat ini telah dihasilkan 1800 jenis tanaman baru. Varietas
baru tanaman padi, gandum, bawang, pisang, cabe dan biji-bijian yang dihasilkan
melalui teknik radioisotop mempunyai ketahanan yang lebih tinggi terhadap hama
dan lebih mampu beradaptasi terhadap perubahan iklim yang ekstrim.
3. Pembentukan
Bibit Unggul
Dalam bidang pertanian, radiasi
gamma dapat digunakan untuk memperoleh bibit unggul. Sinar gamma menyebabkan
perubahan dalam struktur dan sifat kromosom sehingga memungkinkan menghasilkan
generasi yang lebih baik, misalnya gandum dengan yang umur lebih pendek.
Selain sinar gamma,
fosfor-32 (P-32) juga berguna untuk membuat benih tumbuhan yang bersifat lebih
unggul dibandingkan induknya. Radiasi radioaktif ini ke tanaman induk akan
menyebabkan ionisasi pada berbagai sel tumbuhan. Ionisasi inilah yang
menyebabkan turunan akan mempunyai sifat yang berbeda dari induknya. Kekuatan
radiasi yang digunakan diatur sedemikian rupa hingga diperoleh sifat yang lebih
unggul dari induknya.
4.
Pengendalian
Hama Serangga
Di
seluruh dunia, hilangnya hasil panen akibat serangan hama serangga kurang lebih
25-35%. Untuk memberantas hama serangga sejak lama para petani menggunakan
insektisida kimia. Akhir-akhir ini insektisida kimia dirasakan menurun
keefektifannya, karena munculnya serangga yang kebal terhadap insekstisida.
Selain itu insektisida juga mulai dikurangi penggunaannya karena insektisida
meninggalkan residu yang beracun pada tanaman. Salah satu metode yang mulai
banyak digunakan untuk menggantikan insektisida dalam mengendalikan hama adalah
teknik serangga mandul. Teknik
serangga mandul dilakukan dengan mengiradiasi serangga menggunakan
radiasi gamma untuk
memandulkannya. Serangga jantan mandul tersebut kemudian dilepas dalam jumlah
besar pada daerah yang diserang hama. Apabila mereka kawin dengan serangga
betina, maka tidak akan dihasilkan keturunan. Dengan melepaskan serangga jantan
mandul secara berulang, populasi hama serangga akan turun secara menyolok.
Teknik ini telah digunakan secara intensif di banyak negara penghasil pertanian
seperti Amerika Selatan, Mexico, Jamaika dan Libya.
5.
Pengawetan
Makanan
Kerusakan
makanan hasil panen dalam penyimpanan akibat serangga, pertunasan dini atau
busuk, dapat mencapai 25-30%. Kerugian ini terutama diderita oleh negara-negara
yang mempunyai cuaca yang panas dan lembab. Pengawetan makanan banyak digunakan
dengan tujuan untuk menunda pertunasan pada umbi-umbian, membunuh serangga pada
biji-bijian, pengawetan hasil laut dan hasil peternakan, serta rempah-rempah. Pada
teknik pengawetan dengan menggunakan radiasi, makanan dipapari dengan radiasi
gamma berintensitas tinggi yang dapat membunuh organisme berbahaya, tetapi
tanpa mempengaruhi nilai nutrisi makanan tersebut dan tidak meninggalkan residu
serta tidak membuat makanan menjadi radioaktif.
Teknik iradiasi juga dapat digunakan untuk sterilisasi kemasan. Di banyak
negara kemasan karton untuk susu disterilkan dengan iradiasi.
c.
Ternak
(Hewan apa
saja?)
Jawab
:
1.
Bidang
Hidrologi
Dalam bidang hidrologi, sumber
radiasi yang umum digunakan adalah sumber radiasi gamma. Teknik hidrologi yang
menggunakan radioisotop mampu secara akurat melacak dan mengukur ketersediaan
air dari suatu sumber air di bawah tanah. Teknik tersebut memungkinkan untuk
melakukan analisis, pengelolaan dan pelestarian sumber air yang ada dan
pencarian sumber air baru. Teknik ini dapat memberikan informasi mengenai asal,
usia dan distribusi, hubungan antara air tanah, air permukaan dan sistem
pengisiannya. Pemanfaatan
lainnya adalah sebagai perunut untuk mencari kebocoran pada bendungan dan
saluran irigasi, mempelajari pergerakan air dan lumpur pada daerah pelabuhan
dan bendungan, laju alir, serta laju pengendapan. Selain radiasi gamma,
radiasi neutron banyak
juga digunakan untuk mengukur kelembaban permukaan tanah.
2.
Detektor Asap
Detektor yang menggunakan radioaktif
biasanya menggunakan ameresium-241 yang merupakan pemancar alfa. Pada saat
tidak ada asap maka partikel alfa akan mengionisasi udara dan menyebabkan
terjadinya aliran ion antara 2 elektroda. Jika asap di dalam ruangan masuk ke
dalam detektor, maka asap tersebut dapat menyerap radiasi alfa sehingga akan
menghentikan arus yang selanjutnya akan menghidupkan alarm.
3.
Perunut
Lingkungan
Radioisotop dapat digunakan sebagai
perunut untuk menganalisis pencemar, baik pencemar udara maupun air. Teknik ini
dapat digunakan untuk menganalisis kontaminasi sulfur dioksida di atmosfir yang
dihasilkan dari gas buang hasil pembakaran bahan bakar fosil, endapan lumpur
laut dari limbah industri dan tumpahan minyak.
4.
Perunut
Industri
Kemampuan untuk mengukur
radioaktvitas dalam jumlah yang sangat kecil telah memungkinkan pemakaian
radioisotop sebagai perunut dengan menambahkan sejumlah kecil radioisotop pada
bahan yang digunakan dalam berbagai proses. Teknik ini memungkinkan untuk
mempelajari pencampuran dan laju alir dari berbagai macam bahan, termasuk
cairan, bubuk dan gas. Teknik perunut juga dapat digunakan untuk mendeteksi
tempat terjadinya kebocoran. Suatu perunut yang dimasukkan ke oli
pelumas dapat digunakan untuk menentukan laju keausan dari suatu mesin. Teknik
perunut juga dapat digunakan di berbagai fasilitas untuk mengukur kinerja
peralatan dan meningkatkan efisiensinya.
5.
Alat Pengukur
dan Kendali
Peralatan pengukur yang berisi
sumber radioaktif secara luas telah digunakan dalam industri yang memerlukan
pengaturan permukaan gas, cairan atau padatan secara akurat. Alat pengukur ini
sangat bermanfaat dalam situasi dimana panas dan tekanan yang ekstrim atau
kondisi lingkungan yang korosif mempersulit pelaksanaan pengukuran. Pengukur
ketebalan yang menggunakan radioisotop digunakan untuk mengukur ketebalan
secara kontinu pada bahan, seperti kertas, plastik, logam, dan gelas, yang
dalam proses pengukuran tersebut tidak diperlukan kontak antara alat pengukur
dan bahan yang diukur. Alat pengukur densitas
yang menggunakan radioaktif digunakan pada saat kendali otomatis dari cairan,
bubuk atau padatan sangat diperlukan, misalnya dalam pembuatan sabun detergen
dan rokok. Penggunaan
radioisotop pada alat pengukur mempunyai beberapa kelebihan yaitu pengukuran
dapat dilakukan tanpa kontak fisik antara alat pengukur dan bahan yang akan
diukur, perawatan yang dibutuhkan relatif mudah, serta lebih ekonomis
dibandingkan metode lainnya.
6.
Radiografi
Radioisotop yang memancarkan radiasi
gamma dan pesawat sinar-X dapat
digunakan untuk “melihat” bagian dalam dari hasil fabrikasi, seperti hasil
pengelasan atau hasil pengecoran, untuk melihat apakah produk tersebut
mempunyai cacat atau tidak, dan memeriksa isi dari suatu kemasan/bungkusan
tertutup, misalnya pemeriksaan bagasi di pelabuhan. Pada teknik ini suatu
sumber radiasi diletakkan pada jarak tertentu dari bahan yang akan diperiksa
dan film radiografi atau layar pendar (fluoresens) diletakkan pada sisi yang
berlawanan dari sumber radiasi. Dari perbedaan tingkat kehitaman pada film
radiografi atau layar pendar, dapat dipelajari struktur atau cacat yang ada
pada benda yang diperiksa.
d.
Penentuan
Fosil
Jawab :
Dengan bantuan teknologi radiasi, sekarang in kita dapat menentukan usia
fosil dan zat-zat yang terkandung dalam fosil tersebut. Menentukan umur fosil dengan C-14. Pada setiap makhluk hidup,
C-14 bereaksi dengan C-12. Saat makhluk hidup mati, produksi C-14 berhenti.
Pada C-14, umur fosil hanya bisa mencapai 60.000 tahun. Sedangkan jika
menggunakan kalium 40, umur fosil bisa mencapai 1,3 milyar tahun.
2 2. Jelaskan efek radiasi terhadap DNA tubuh manusia! (Apakah dapat berdampak pada fertilisasi/kesuburan?
Berapa ambang batasnya? Apakah bagi ibu hamil dapat melahirkan bayi cacat mental
atau syndrome?)
Jawab :
a.) DNA (deoxyribonucleic acid) merupakan salah satu molekul yang
terdapat di inti sel, berperan untuk mengontrol struktur dan fungsi sel serta
menggandakan dirinya sendiri. Ada dua cara bagaimana radiasi dapat mengakibatkan
kerusakan pada sel. Pertama, radiasi dapat mengionisasi langsung molekul DNA
sehingga terjadi perubahan kimiawi pada DNA. Kedua, perubahan kimiawi pada DNA
terjadi secara tidak langsung, yaitu jika DNA berinteraksi dengan radikal bebas
hidroksil. Terjadinya perubahan kimiawi pada DNA tersebut, baik secara langsung
maupun tidak langsung, dapat menyebabkan efek biologis yang merugikan, misalnya
timbulnya kanker maupun kelainan genetik. Pada
dosis rendah, misalnya dosis radiasi latar belakang yang kita terima
sehari-hari, sel dapat memulihkan dirinya sendiri dengan sangat cepat. Pada
dosis lebih tinggi (hingga 1 Sv), ada kemungkinan sel tidak dapat memulihkan
dirinya sendiri, sehingga sel akan mengalami kerusakan permanen atau mati. Sel
yang mati relatif tidak berbahaya karena akan diganti dengan sel baru. Sel yang
mengalami kerusakan permanen dapat menghasilkan sel yang abnormal ketika sel yang
rusak tersebut membelah diri. Sel yang abnormal inilah yang akan meningkatkan
risiko tejadinya kanker pada manusia akibat radiasi
b.) Bagi kaum laki-laki, Radiasi akan memberikan efek negatif terhadap
konsentrasi dan kualitas sperma. Selain itu sperma yang terkena pengaruh
radiasi akan memiliki gerakan berenang yang kurang baik yang akan mengurangi
kesempatan untuk pembuahan. Bila seorang wanita telah terkena radiasi, maka
rahimnya akan mengalami kerusakan, dan
bila wanita tersebt terus-menerus terkena radiasi, maka rahimnya akan mati dan
tidak dapat membuat janin bertahan lama di dalam rahimnya. Riset
membuktikan bahwa radiasi dari alat-alat elektronik, misalnya televisi, radio,
laptop, dll. memiliki radiasi yang tinggi. Salah satu alat elektronik yang
sering kita pakai adalah handphone. Ada banyak nilai-nilai positif dari
handphone untuk menunjang kehidupan kita. Namun radiasi yang tersimpan di
dalamnya juga patut kita perhatikan juga. Menurut sebuah riset, bila kita
menyimpan handphone di saku dekat jantung, ginjal, alat-alat reproduksi dan
alat-alat vital lainnya, maka lama-kelamaan radiasi akan merusak alat vital
tersebut. Oleh karena itu, hentikan kebiasaan kita menyimpan handphone di saku
baju atau celana.
c.) Wanita yang menggunakan HP
ketika hamil memiliki kecenderungan bakal melahirkan anak-anak dengan masalah
tingkah laku, berdasarkan suatu studi terhadap lebih dari 13.000 anak-anak.
Wanita hamil yang memakai HP yang meskipun hanya 2 atau 3 kali dalam sehari,
cukup untuk menimbulkan resiko bayi mereka terkena penyakit hiperaktif dan bisa
mengalami kesulitan dalam pemahaman/proses belajar, emosi dan sosialisasi anak
pada saat sekolah. Hasil di atas justru lebih beresiko lagi apabila sang anak
sendiri juga menggunakan HP sebelum berusia 7 tahun.
3 3. Apa gejala orang yang terkena radiasi dan bagaimana
pencegahannya?
Jawab :
a.) Gejala orang yang terkena
radiasi
Berbagai gejala yang muncul tidak lama setelah terkena
radiasi disebut Acute
Radiation Syndrome(ARS). Makin tinggi tingkat radiasinya, makin cepat
efeknya muncul atau dirasakan oleh korban dan makin besar juga peluangnya untuk
menyebabkan kematian. Gejala yang mungkin teramati berdasarkan tingkat
radiasinya adalah sebagai berikut, seperti dikutip dari Wall Street Journal, Selasa
(15/3/2011) :
·5-10rem Terjadi kerusakan
sel, perubahan komposisi kimia darah serta peningkatan risiko kanker. Pada
paparan radiasi sebesar ini jarang ada gejala yang bisa diamati karena efeknya
akan muncul dalam jangka panjang, antara 5-20 tahun kemudian.
·50-55rem Berbagai keluhan
ringan seperti perut mual, kepala pusing dan rasa letih merupakan gejala yang
sering dirasakan pada tingkatan ini. Kadang-kadang disertai dequamation atau
pengelupasan kulit, bibir kering dan mata pedih.
·70-75rem Pada
tingkatan ini, radiasi bisa menyebabkan orang muntah-muntah. Bagi yang lebih
sensitif, rambut akan mulai mengalami kerontokan.
·350-400rem Bisa memicu
kematian dalam 2 bulan berikutnya.
·Lebih dari 500 rem Bisa memicu kematian dalam 30 hari berikutnya.
*Keterangan: 1 rem setara dengan 10.000
microsieverts (mcSv)
b.)
Pencegahan dari Radiasi
·
Radiasi oleh Handphone
1. Batasi pemakaian ponsel hanya pada
panggilan yang penting-penting saja dan bicaralah dengan singkat. Namun bila
ingin berbicara lama menggunakan handphone disarankan menggunakan handsfree.
2. Anak-anak di bawah umur seharusnya
hanya diperbolehkan memakai ponsel dalam keadaan darurat saja. Mengingat mereka
masih dalam tahap perkembangan, bahaya radiasi bisa bertambah parah.
3. Jika memakai ponsel tanpa handsfree,
tunggulah sampai panggilan benar-benar terkoneksi sebelum menaruh ponsel di
telinga untuk melakukan pembicaraan.
4. Minimalisir pemakaian ponsel di
ruang tertutup dengan bahan logam atau baja, misalnya di dalam mobil. Dalam
ruangan seperti ini, ponsel harus bekerja keras menstabilkan koneksi sehingga
radiasi meninggi. Selain itu, ada kemungkinan radiasi memantul kembali ke
pengguna di ruangan yang didominasi bahan baja.
5. Minimalisir penggunaan ponsel
ketika kekuatan sinyal hanya satu bar atau kurang. Dalam kondisi ini, ponsel
juga harus bekerja keras untuk menstabilkan koneksi sehingga radiasi bertambah
besar.
6. Belilah ponsel dengan level SAR
(Specific Absorption Rate) yang rendah. Level SAR adalah ukuran kuantitas
frekuensi radio yang diserap tubuh
·
Radiasi oleh Radioaktif
Karena radiasi tidak bisa dilihat, dicium, diraba, atau dicicipi,
orang-orang di lokasi kejadian tidak akan tahu apakah ada bahan radioaktif.
Anda dapat melakukan langkah-langkah berikut untuk membatasi kontaminasi:
1. Keluar dari area kejadian secepat mungkin. Masuk ke dalam bangunan yang aman
terdekat atau ke daerah yang diarahkan oleh pihak berwenang atau petugas
kesehatan.
2. Lepaskan lapisan luar pakaian Anda. Jika material radioaktif
terdapat pada pakaian Anda, menjauhkannya dari Anda akan mengurangi kontaminasi
eksternal dan mengurangi risiko kontaminasi internal.
3. Jika mungkin, masukkan pakaian ke dalam kantong plastik
atau letakkan di tempat yang agak jauh, seperti sudut ruangan.
Larang orang mendekatinya untuk mengurangi resiko radiasi paparan terhadap
mereka. Jaga agar luka dan lecet tetap tertutup saat menangani benda-benda
terkontaminasi untuk menghindari bahan radioaktif menularinya.
4. Cuci semua bagian terbuka dari tubuh Anda menggunakan banyak sabun dan air
hangat untuk menghilangkan kontaminasi. Proses ini disebut dekontaminasi. Cobalah untuk
menghindari penyebaran kontaminasi ke bagian tubuh yang mungkin tidak
terkontaminasi, seperti daerah yang tertutup pakaian.
5. Setelah pihak berwenang
menentukan bahwa kontaminasi
internal mungkin telah terjadi, Anda mungkin perlu minum obat untuk mengurangi
bahan radioaktif dalam tubuh Anda.
4 4. Sebutkan klasifikasi limbah radioaktif berdasarkan bentuk
fisis!
Jawab :
1.
Gas.
Contoh : udara dari tambang uranium, udara dari pembakaran limbah radioaktif padat, gas dari penguapan cairan radioaktif, udara dari ventilasi pabrik pengolahan uranium, cerobong reaktor. Khusus untuk limbah radioaktif bentuk gas, klasifikasinya berdasarkan jumlah aktivitas, bukan berdasarkan pada konsentrasinya.
Contoh : udara dari tambang uranium, udara dari pembakaran limbah radioaktif padat, gas dari penguapan cairan radioaktif, udara dari ventilasi pabrik pengolahan uranium, cerobong reaktor. Khusus untuk limbah radioaktif bentuk gas, klasifikasinya berdasarkan jumlah aktivitas, bukan berdasarkan pada konsentrasinya.
Limbah gas dapat
berasala dari tambang uranium, pabrik pengolahan-pemurnian-konversi uranium,
operasi reaktor nuklir, dll. Hal yang patut diperhatikan dalam pembuangan
limbah radioaktif gas adalah aktivitas yang dibuang, bukan konsentrasinya. Efek
dari jumlah aktivitas yang dibuang tergantung pada lokasi, tinggi cerobong gas,
arah, dan kecepatan angin. Berdasarkan standar IAEA, limbah radioaktif gas
diklasifikasikan menjadi :
a. Kategori 1 : efluen
gas yang mengandung radionuklida dengan konsentrasi ≤ 10-10 Ci/m3.
Gas ini biasanya tidak perlu diolah, langsung dibuang menuju cerobong.
b. Kategori 2 : efluen gas
dengan konsentrasi lebih dari 10-10 Ci/m3 dan ≤
10-6 Ci/m3. Gas ini dilewatkan saringan terlebih
dahulu kemudian dilepas ke cerobong.
c. Kategori 3 : efluen gas
dengan konsentrasi lebih tinggi dari 10-6 Ci/m3.
Sebelum dibuang melalui cerobong, gas ini perlu diolah dengan teknik khusus
(scrubbing, filtrasi, dll.
2.
Padat.
Contoh : jarum suntik bekas, alat gelas untuk zat radioaktif, binatang percobaan, resin alat bekas pabrik pengolahan uranium.
Contoh : jarum suntik bekas, alat gelas untuk zat radioaktif, binatang percobaan, resin alat bekas pabrik pengolahan uranium.
Penanganan
limbah radioaktif padat lebih rumit dibanding penanganan limbah radioaktif
cair,kesulitan tersebut terletak pada ; cara penanganannya dan pengangkutannya.
Limbah radioaktif padat dipandang dari
radiasi yang dipancarkan terbagi menjadi :
a.
Limbah radioaktivitas rendah
· Limbah bebas dari kontaminasi. Contohnya
: baju, alat tulis yang berasal dari daerah laboratorium/aktif.
· Limbah yang terkontaminasi oleh
radionuklida pemancar beta/gamma dengan aktivitas rendah dan yang
terkontaminasi oleh radionuklida pemancar alfa. Limbah tersebut adalah
perlengkapan yang terkena langsung dengan radionuklida tersebut.
b.
Limbah
radioaktivitas tinggi
Menurut
standar IAEA, limbah radioaktif padat dengan aktivitas tinggi diklasifikasikan
menjadi :
·
Golongan I
Limbah
ini dapat diabaikan, laju dosis radiasi pada permukaan tidak lebih dari 0,2
R/jam. Dapat ditangani dan diangkut tanpa tindakan pengamanan tertentu.
·
Golongan II
Limbah
ini dapat diabaikan, laju dosis radiasi pada permukaan lebih besar dari 0,2
R/jam dan kurang dari 2 R/jam. Dapat diangkut dalam wadah sederhana berpenahan
radiasi berupa lapisan beton atau timbal.
·
Golongan III
Limbah
radioaktif yang dapat diabaikan, laju dosis radiasinya lebih dari 2 R/jam.
Dapat diangkut dan ditangani dengan tindakan pengamanan tertentu.
·
Golongan IV
Limbah
radioaktif padat dengan pemancar alfa yang tidak dapat menimbulkan kekritisan
dan pemancar beta dan gamma yang dapat diabaikan. Aktivitasnya dinyatakan dalam
Ci/m3.
3.
Cair.
Contoh : air cucian benda terkontaminasi, cairan zat percobaan, cairan dari laboratorium dan pabrik pengolahan uranium.
Contoh : air cucian benda terkontaminasi, cairan zat percobaan, cairan dari laboratorium dan pabrik pengolahan uranium.
Menurut standar IAEA,
limbah radioaktif cair dengan aktivitas
tinggi diklasifikasikan menjadi :
·
Golongan I
Konsentrasi
radionuklida sama atau lebih rendah dari 10-6 Ci/m3.
Tidak diolah dan langsung dibuang ke lingkungan.
·
Golongan II
Limbah
radioaktif dengan konsentrasi radionuklida lebih tinggi dari 10-6 Ci/m3 dan
sama atau lebih rendah dari 10-3 Ci/m3. Diolah
dengan metode biasa (evaporasi, penukar ion, dan secara kimia) dan tidak
diperlukan penahan radiasi untuk peralatan.
·
Golongan III
Limbah radioaktif
dengan konsentrasi radionuklida lebih tinggi dari 10-3 Ci/m3 dan
sama atau lebih rendah dari 0,1 Ci/m3. Diolah dengan metode biasa
(evaporasi, penukar ion, dan secara kimia) dan diperlukan penahan radiasi untuk
peralatan.
·
Golongan IV
Limbah radioaktif
dengan konsentrasi radionuklida lebih tinggi dari 0,1 Ci/m3 dan
sama atau lebih rendah dari 104 Ci/m3. Diolah dengan
metode biasa (evaporasi, penukar ion, dan secara kimia) dan diperlukan penahan
radiasi untuk peralatan.
·
Golongan V
Limbah cair dengan konsentrasi
radionuklida lebih tinggi dari 104 Ci/m3. Sebelum
diolah, disimpan, dan diperlukan pendinginan.
5 5. Sebutkan klasifikasi limbah radioaktif berdasarkan
tingkat aktivitasnya!
Jawab :
1. Tingkat
rendah
Limbah radioaktif
tingkat rendah adalah limbah radioaktif dengan aktivitas di atas tingkat aman (clearance
level) tetapi di bawah tingkat sedang, yang tidak memerlukan penahan
radiasi selama penanganan dalam keadaan normal dan pengangkutan.
2. Tingkat
sedang
Limbah radioaktif
tingkat sedang adalah limbah radioaktif dengan aktivitas di atas tingkat rendah
tetapi di bawah tingkat tinggi yang tidak memerlukan pendingin, dan memerlukan
penahan radiasi selama penanganan dalam keadaan normal dan pengangkutan.
3. Tingkat
tinggi
Limbah radioaktif
tingkat tinggi adalah limbah radioaktif dengan tingkat aktivitas di atas
tingkat sedang, yang memerlukan pendingin dan penahan radiasi dalam penanganan
pada keadaan normal dan pengangkutan, termasuk bahan bakar nuklir bekas.
6 6. Bagaimana cara pengolahan limbah radioaktif?
Jawab :
1.
Praolah
Pra olah adalah kegiatan sebelum pengolahan agar limbah memenuhi syarat untuk dikelola pada kegiatan pengelolaan berikutnya.
Pra olah adalah kegiatan sebelum pengolahan agar limbah memenuhi syarat untuk dikelola pada kegiatan pengelolaan berikutnya.
- Pengelompokan sesuai dengan jenis dan sifatnya.
- Preparasi dan analisis terhadap sifat kimia, fisika, dan serta
kandungan radiokimia.
- Menyiapkan wadah drum, plastik, lembar identifikasi dan sarana
lain yang diperlukan.
- Pewadahan dalam drum 60, 100, 200 liter atau tempat yang sesuai.
- Pengepakan untuk memudahkan pengangkutan dan pengolahan.
- Pengukuran dosis paparan radiasi.
- Pemberian label
identifikasi dan pengisian lembar formulir isian.
- Pengeluaran dari hotcell.
- Penempatan dalam kanister sehingga memenuhi kriteria keselamatan
pengangkutan.
Sarana dan prasarana yang dipakai dalam kegiatan pra olah antara
lain :
• Drum 60 liter/100 liter
• Plastik pelapis bagian dalam drum
• Lembar identifikasi dan lembar isian
• Alat monitor radiasi
• Alat pengepakan
• Kanister
• Sarana keselamatan kerja
• Drum 60 liter/100 liter
• Plastik pelapis bagian dalam drum
• Lembar identifikasi dan lembar isian
• Alat monitor radiasi
• Alat pengepakan
• Kanister
• Sarana keselamatan kerja
2. Pengolahan (Treatment) : untuk mereduksi volume dengan cara evaporasi, kompaksi,
insinerasi atau radionuclide removal menggunakan chemical
treatment, filtrasi dan penukar ion. Cara
: limbah nuklir dipekatkan dan dipadatkan dalam wadah khusus à disimpan dalam jangka waktu lama.
3. Limbah nuklir disimpan dan dibiarkan meluruh
dalam tempat penyimpanan khusus sampai aktivitasnya sama dengan aktivitas zat
radioaktif lingkungan. Cara ini efektif bila dipakai untuk pengelolaan limbah
nuklir cair atau padat yang beraktivitas rendah dan berwaktu paruh pendek.
4. Pengawasan pembuangan dan
monitoring lingkungan. Limbah nuklir diencerkan dan didispersikan ke
lingkungan. Cara ini efektif dalam pengelolaan limbah nuklir cair dan gas
beraktivitas rendah.
7 7. Jelaskan bagaimana penyimpanan limbah tingkat rendah,
limbah tingkat menengah, dan limbah tingkat tinggi?
Jawab :
a.
Tingkat rendah
Limbah radioaktif aktivitas rendah
berupa nuklida umur paro pendek, sehingga dapat disimpan pada
fasilitas penyimpanan tanah dangkal
b.
Tingkat menengah
Proses penyimpanan hamper mirip dengan
limbah radioaktif tingkat rendah, yaitu sama-sama disimpan di masing-masing
PLTN.
c.
Tingkat tinggi
Limbah radioaktif aktivitas tinggi (High
Level Waste/HLW) diolah dengan cara pemadatan untuk menjaga kestabilan limbah.
Limbah hasil pengolahan disimpan selama 30-50 tahun untuk pendinginan. Kemudian
disimpan pada tanah dalam yang disebut sebagai penyimpanan lestari.
DAFTAR
PUSTAKA :
id.wikipedia.org
Supardan.1996.ILMU, TEKNOLOGI DAN ETIKA.Jakarta:PT BPK
Gunung Mulia
http://www.infonuklir.com 2008/9/18
16:11:56 – 2
Sumber http://www.infonuklir.com
2008/9/18 16:11:56 - 3